Fermentasi dapat menghasilkan
energi
dari berbagai mikroorganisme
1.
Variabel terikat : Karbohidrat
yang akan di rubah menjadi energi dan karbondioksida.
Variabel bebas : Proses fermentasi
membutuhkan mikroorganisme.
Variabel kontrol :
Fermentasi merupakan salah satu
peristiwa dalam katabolisme sebagai bahan bakarnya adalah karbohidrat yang akan
diubah menjadi karbondioksida dan energi.
Salah satu organisme yang
melakukan fermentasi adalah ragi (Yeast).
Hipotesis : Fermentasi
menghasilkan energi dan karbondioksida.
2.
Alat dan Bahan
a.
Alat
Adapun alat yang digunakan dalam praktiukum ini
adalah gelas kimia 3 buah, tabung reaksi 6 buah, kawat kasa, kaki tiga, bunsen,
korek api, termometer, rak tabung, timbangan, gelas ukur, spatula, sedotan
limun, balon, karet dan pipet tetes.
b.
Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini
adalah larutan yeast (fermipan) 20%,
sukrosa 20%, kapur, aquades dan tissue.
3.
Cara kerja
1.
Menyediakan 6 buah tabung rekasi
kemudian memberi kode A1, B1, C1 dan A2,
B2, C2.
2.
Menyediakan larutan yeast 20%, dan
larutan sukrosa 20%.
3.
Mengisi tabung A1
dengan 6 ml larutan yeast 20%.
4.
Mengisi tabung B1
dengan 6 ml larutan sukrosa 20%.
5.
Mengisi tabung C1
dengan 3 ml larutan yeast 20% dan 3 ml larutan sukrosa 20%, lalu mengocok
perlahan-lahan. Pada tabung A1, B1, dan C1
dipasang balon karet pada masing-masing mulut tabungnya.
6.
Memasukkan 3 tabung reaksi kedalam
gelas kimia yang berisi air kemudian dipanaskan dengan menggunakan bunsen, dan
mengamati perubahan yang terjadi.
7.
Memasukkan air kapur kedalam
kedalam 3 tabung reaksi yang lainnya.
8.
Melepaskan balon karet dari mulut
tabung reaksi, kemudian menghembuskan gas melalui pipet limun ke dalam tabung
yang berisi air kapur tersebut kemudian mengamati perubahan yang terjadi.
4.
Hasil perlakuan
a.
Tabung reaksi yang dipanaskan
No
|
Tabung
|
Perubahan
yang terjadi
|
1.
2.
3.
|
A1 (larutan yeast 20 %)
B1 (larutan sukrosa 20%)
C1 (
larutan yeast + sukrosa)
|
Tidak
mengembang
Tidak
mengembang
Mengembang
|
b.
Gas yang dihembuskan ke larutan
kapur
No
|
Tabung
|
Perubahan
yang terjadi
|
1.
2.
3.
|
Air
kapur (A2 )
Air
kapur ( B2 )
Air
kapur ( C2 )
|
Tidak
keruh
Tidak
keruh
Keruh
& ada gelembung
|
5.
Pembahasan
a.
Dalam penangas air
1.
Tabung A1
Pada tabung A1 yang berisi larutan yeast 20%
sebanyak 6 ml , balon yang di pasang pada mulut tabung tidak mengembang, ini
menandakan bahwa tidak terjadinya reaksi pada yeast yang dipanaskan hingga 47oC.
Di dalam proses fermentasi dibutuhkan mikroorganisme yang
dapat hidup dan memecah senyawa organik tanpa adanya oksigen akan tetapi perlu
pula adanya bahan yang akan mengalami katabolisme sehingga menghasilkan suatu
reaksi (Sasmitamihardja. 1996: 166).
Hal inilah yang menyebabkan tidak terjadinya pengembangan
pada balon, karena tidak adanya substrat yang akan dipecah menjadi senyawa
organik sedangkan pada proses fermentasi dibutuhkan mikroorganisme yang akan
memecah senyawa atau suatu substrat dan pada tabung A1 hanya
pereaksi yang ada yaitu larutan yeast dan tidak ada bahan yang akan direaksikan
sehingga tidak ada hasil reaksi.
2.
Tabung B1
Pada tabung B1 yang berisi larutan sukrosa 20%
sebanyak 6 ml balon juga tidak mengembang dan hal ini juga menandakan tidak
terjadinya reaksi karena yang ada di dalam tabung hanyalah larutan sukrosa.
Pada proses fermentasi dibutuhkan suatu bahan yang dapat
memecah senyawa berupa karbohidrat misalnya yang mengandung sukrosa yang menghasilkan suatu reaksi
(Anonim. 2009).
Pada tabung B1 hanya terdapat substrat berupa
sukrosa dan tidak terdapat pereaksi berupa mikroorganisme yang dapat memecah
senyawa organik tersebut sehingga tidak menghasilkan karbondioksida dan energi.
Suatu proses fermentasi tidak dapat terjadi jika tidak ada pereaksi dan
substrat yang akan mengalami katabolisme sehingga pengamatan pada tabung ini
tidak menghasilkan suatu reaksi.
3.
Tabung C1
Pada tabung C1 yang berisi larutan yeast 20%
sebanyak 3 ml yang dicampurkan dengan larutan sukrosa 20% sebanyak 3 ml, dapat
terlihat balon mengembang secara perlahan-lahan dan mencapai titik maksimal
pada suhu 47oC.
Pada fermentasi terjadi proses pembebasan energi tanpa
adanya oksigen, yang menggunakan mikroorganisme yang akan merombak senyawa
organik dan menghasilkan suatu reaksi dan energi yang dapat memberikan tekanan
(Anonim,2009).
Pada pengamatan ini terdapat pereaksi yaitu larutan yeast
dan yang akan direaksikan adalah larutan sukrosa yang kemudian menghasilkan
karbondioksida dan energi. Jadi, pada tabung ini terjadi peristiwa fermentasi
yang menghasilkan energi dan karbondioksida karena memiliki komponen lengkap
untuk untuk proses fermentasi yang terbukti dengan mengembangnya balon pada
tabung ini.
2.
Gas yang dihembuskan ke larutan
kapur
a.
Tabung A2
Pada tabung A2 yang dihembuskan gas yang berasal
dari balon pada tabung A1 tidak mengalami perubahan dimana warnanya
tetap bening dan terdapat endapan pada dasar tabung.
Suatu perubahan terjadi pada larutan yang mengalami
pengendapan jika adanya tekanan yang diberikan
dan bereaksi dengan suatu zat
(Anonim.2009).
Hal ini terjadi karena gas yang terdapat pada balon ini
tidak mengandung karbondioksida dan energi yang dapat memberikan reaksi baik
itu berupa tekanan pada larutan kapur
sehingga zat tersebut tidak mengalami perubahan warna.
b.
Tabung B2
Pada tabung B2 yang berisi zat kapur kemudian
dihembuskan gas yang berasal dari balon pada tabung B1, tidak
menimbulkan perubahan warna pada zat kapur.
Suatu perubahan terjadi pada larutan yang mengalami
pengendapan jika adanya tekanan yang diberikan
dan bereaksi dengan suatu zat
(Anonim.2009).
Hal ini disebabkan
karena sukrosa tidak dapat menghasilkan karbondioksida dan energi tanpa adanya
mikroorganisme sebagai pereaksi yang dapat melakukan katabolisme untuk proses
fermentasi pada percobaan sebelumnya sehingga tidak terjadi perubahan pada zat
kapur tersebut pada saat gas yang berada di dalam balon dihembuskan kedalam
tabung yang berisi zat kapur.
c.
Tabung C2
Pada tabung C2 yang berisi larutan kapur,
setelah dihembuskan gas yang terdapat dalam balon pada tabung C1
mengalami perubahan menjadi keruh dan terdapat gelembung serta butiran-butiran
putih yang menempel pada dinding tabung.
Pada proses fermentasi dibutuhkan mikroorganisme yang dapat
memecah senyawa organik misalnya sukrosa dan hasilnya menjadi karbondioksida
dan energi (Sasmitamihardja.1996: 169). Suatu perubahan terjadi pada larutan
yang mengalami pengendapan jika adanya tekanan yang diberikan dan bereaksi dengan suatu zat (Anonim.2009).
Perubahan warna dan adanya gelembung terjadi karena di
dalam balon berisi gas karbondioksida dan energi dapat memberikan tekanan dan
reaksi pada larutan kapur sehingga terjadi perubahan dimana Adanya
karbondioksida menghasilkan gelembung dan energi di dalam balon kemudian
memberi tekanan pada larutan kapur sehingga menimbulkan warna menjadi keruh.
6.
Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari percobaan (Eksperimen) ini adalah kita dapat
membuktikan bahwa pada fermentasi yang dilakukan oleh sel-sel ragi terhadap
sukrosa akan menghasilkan karbon dioksida dan energi yang dibuktikan pada tabung
C1 yang berisi dengan larutan yeast dan larutan gula yang dapat
menghasilkan energi dan karbondioksida karena
pada balon mengembang yang menandakan adanya tekanan dari dalam dan
tekanan dihasilkan karena adanya energi serta terjadinya perubahan warna menjadi
keruh dan terdapat gelembung pada larutan kapur.
This entry was posted
on Minggu, 05 Mei 2013
at 05.05
and is filed under
Fisiologi Tumbuhan
. You can follow any responses to this entry through the
comments feed
.