BAB I
PENDAHULUAN
Imbibisi
adalah peristiwa penyerapan air oleh permukaan zat-zat yang hidrofilik, seperti
protein, pati, selulosa, agar-agar, gelatin, liat dan lainnya yang menyebabkan zat
tersebut dapat mengembang setelah menyerap air. Kemampuan untuk menyerap air misalnya
pada biji biasa disebut dengan potensial imbibisi dan prosesnya disebut dengan
imbibisi. Difusi adalah peristiwa
mengalirnya atau berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian berkonsentrasi tinggi
ke bagian yang berkonsentrasi rendah. Osmosis adalah suatu topik yang penting dalam biologi karena fenomena ini
dapat menjelaskan mengapa air dapat ditransportasikan ke dalam dan ke luar sel. Di dalam
sel dapat terjadi perpindahan zat baik
itu terjadi secara difusi, osmosis dan ada pula yang terjadi karena imbibisi. Proses
imbibisi bergantung pada membran sel yang selektif mengatur keluar masuknya zat
karena pada membran inilah yang menjadi filter atau menyeleksi zat yang dapat
masuk atau keluar dari suatu sel.
Berdasarkan
uraian di atas maka dilakukanlah praktikum ini untuk dapat mengetahui kecepatan
imbibisi pada biji. Apakah pada biji tersebut dapat mengalami penyerapan air.
Di dalam melakukan suatu praktikum maka diperlukan pengetahuan yang mendasar
karena proses imbibisi ini tidak hanya dapat di ketahui jika hanya teori saja
jadi dibutuhkan pula praktek agar menambah pengetahuan kita tentang proses
penyerapan yang terjadi pada biji kering.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Difusi
adalah peristiwa mengalirnya atau berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian berkonsentrasi tinggi ke
bagian yang berkonsentrasi rendah. Contoh yang sederhana adalah pemberian gula
pada cairan teh tawar. Lambat laun cairan menjadi manis. Contoh lain adalah uap
air dari cerek yang berdifusi dalam udara.Osmosis adalah perpindahan air
melalui membran permeabel selektif dari bagian yang lebih encer ke bagian yang
lebih pekat. Membran semipermeabel harus dapat ditembus oleh pelarut, tapi
tidak oleh zat terlarut, yang mengakibatkan gradien tekanan sepanjang membrane (Anonim.
2009).
Osmosis
merupakan suatu fenomena alami, tapi dapat dihambat secara buatan dengan
meningkatkan tekanan pada bagian dengan konsentrasi pekat menjadi melebihi
bagian dengan konsentrasi yang lebih encer. Gaya per unit luas yang dibutuhkan
untuk mencegah mengalirnya pelarut melalui membran permeabel selektif dan masuk
ke larutan dengan konsentrasi yang lebih pekat sebanding dengan tekanan turgor.
Tekanan osmotik merupakan sifat koligatif, yang berarti bahwa sifat ini
bergantung pada konsentrasi zat terlarut, dan bukan pada sifat zat terlarut itu
sendiri (Ismail. 2006: 30).
Osmosis
adalah suatu topik yang penting dalam biologi karena fenomena ini dapat menjelaskan
mengapa air dapat ditransportasikan ke dalam dan ke luar sel.Osmosis terbalik
adalah sebuah istilah teknologi yang berasal dari osmosis. Osmosis adalah
sebuah fenomena alam dalm sel hidup di mana molekul “solvent” (biasanya air)
akan mengalir dari daerah “solute” rendah ke daerah “solute” tinggi melalui
sebuah membran “semipermeable”. Membran “semipermeable” ini menunjuk ke membran
sel atau membran apa pun yang memiliki struktur yang mirip atau bagian dari
membran sel. Gerakan dari “solvent” berlanjut sampai sebuah konsentrasi yang
seimbang tercapai di kedua sisi membran. Imbibisi adalah peristiwa
penyerapan air oleh permukaan zat-zat yang hidrofilik, seperti protein, pati,
selulosa, agar-agar, gelatin, liat dan zat-zat lainnya yang menyebabkan zat tersebut
dapat mengembang setelah menyerap air tadi. Kemampuan benda tadi untuk meyerap
air disebut potensial imbibisi. Banyak sedekitnya air dapat di imbibisi oleh
suatu zat yang sangat tergantung pada nilai potensial air di sekitarnya. Suatu
percobaan dengan biji yang di rendam dalam larutan menunjukkan jumlah air yang
dapat di imbibisi oleh biji tersebut (Siregar. 1996: 58).
Potensial
kimia air merupakan konsep yang sangat penting dalam fisiologi tumbuhan.
Potensial air sebagai sesuatu yang sama dengan potensial kimia air yang dalam
suatu sistem dibandingkan dengan potensial kimia air murni pada tekanan
atmosfir dan suhu yang sama. Mereka menganggap bahwa potensial air murni
dinyatakan sebagai nol. Tekanan yang diberikan pada air atau suatu larutan,
akan meningkatkan energi bebasnya sehingga potensial airnya meningkat. Seperti
juga gas, zat cair termasuk air dapat melakukan difusi dimana dijelaskan bahwa
konsentrasi air dapat berubah apabila di dalam air tersebut dilarutkan suatu
zat yang terlarut (Lakitan. 1993: 77).
BAB III
METODE KERJA
A. Waktu
dan tempat
Adapun waktu dan tempat pelaksanaan praktikum
ini adalah :
Hari
/ tanggal : Selasa / 9 Juni 2009
Waktu : 14.00 – 16.00 WITA
Tempat : Laboratorium Biologi
lantai III
Fakultas Sains dan
Teknologi
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.
Kampus II Samata- Gowa.
B.
Bahan dan Alat
1.
Alat
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah neraca analitik, pinset,
kertas saring dan cawan petri.
2.
Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah biji kacang
merah (Phaseolus vulgaris), dan
aquades.
C.
Cara kerja
1.
Mengambil secara random 10 biji
dari tiap kelompok yang disediakan kemudian menimbangnya.
2.
Merendam dalam cawan petri selama
5 menit.
3.
Mengeluarkan biji dari cawan petri
dan meletakkan dalam kertas saring sehingga air yang menempel terserap,
kemudian menimbang dan menentukan beratnya.
4.
Melakukan kegiatan no. 3 untuk
beberapa kali hingga diperoleh berat yang tidak bertambah lagi.
5.
Membuat grafik yang menunjukkan
hubungan antara waktu dan perendaman dengan air yang diserap.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil pengamatan
No
|
Waktu perendaman (menit)
|
Berat biji (gram)
|
1.
2.
3.
4.
5.
|
0
5
10
15
20
|
2,25
2,27
2,27
2,27
2,27
|
B.
Analisis data
1.
Dik : Berat awal = 2,25 gram
Dit :
Air yang diserap.........?
Penyelesaian:
a.
Menit ke-5 =
Berat akhir – Berat awal
= 2,27
- 2,25
= 0,02 gram
b.
Menit ke- 10 =
Berat akhir – Berat awal
= 2,27
- 2,25
= 0,02 gram
c.
Menit ke-15 =
Berat akhir – Berat awal
= 2,27
- 2,25
= 0,02 gram
d.
Menit ke-20 =
Berat akhir – Berat awal
= 2,27
- 2,25
= 0,02 gram
C.
Grafik hubungan antara waktu
perendaman dengan air yang diserap
D.
Pembahasan
Imbibisi adalah peristiwa penyerapan air oleh permukaan zat-zat yang
hidrofilik, seperti protein, pati, selulosa, gelatin, liat dan lainnya yang
menyebabkan zat tersebut dapat mengembang setelah menyerap air. Kemampuan untuk
menyerap air misalnya pada biji biasa disebut dengan potensial imbibisi dan
prosesnya disebut dengan imbibisi. Dalam praktikum ini digunakan biji sebagai
bahan karena biji merupakan cikal bakal pertumbuhan yang membutuhkan air untuk
dapat tumbuh.
Pada pengamatan ini terjadi peristiwa imbibisi yaitu penyerapan air
dimana dalam praktikum ini menggunakan biji kacang merah (Phaseolus vulgaris) sebagai
bahan untuk menguji terjadinya imbibisi. Awalnya biji kacang merah di rendam di
dalam air selama 20 menit, dimana setiap 5 menit kacang yang di rendam kemudian
di angkat dan diletakkan di atas kertas saring agar air yang mempel pada biji
dapat terserap, kemudian melakukan penimbangan. Cara ini dilakukan sebanyak 5
kali hingga mencapai berat yang konstan. Dalam percobaan ini kami mendapatkan
berat biji sebelum dilakukan perendaman mencapai 2,25 gram dan setelah di
rendam selama 5 menit mencapai 2,27 gram hingga pada menit ke 20 hasil
penimbangannya konstan yang menandakan bahwa kemampuan biji untuk menyerap air
sudah maksimal. Penyerapan terjadi pada membran yang bersifat permeable yang
terdapat pada kulit biji. Berat air yang diserap yaitu 0,02 gram, hal ini
disebabkan
karena kacang merah yang kami gunakan ukurannya kecil sehingga kapasitas
penyerapannya juga kecil. Dari pengamatan ini membuktikan terjadinya peristiwa
imbibisi, yang ditandai dengan terjadinya penyerapan air oleh biji dimana pada
biji terdapat suatu membran yang bersifat permeable selektif sehingga air yang
berada pada lingkungan masuk ke sistem atau kedalam biji, dan ini berarti bahwa
di dalam proses imbibisi juga terjadi proses difusi dan osmosis di dalam sel.
Difusi merupakan proses perpindahan partikel-partikel dari yang berkonsentrasi
tinggi ke yang berkonsentrasi rendah, sedangkan osmosis adalah perpindahan
suatu zat dari yang berkonsentrasi rendah ke yang berkonsentrasi tinggi.
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari praktikum ini adalah kecepatan imbibisi yang
terjadi pada kacang merah setiap lima menit yaitu 0,02 gram yang menunjukkan
terjadinya penyerapan yang ditandai dengan bertambahnya berat pada biji setelah
direndam air yang pada awalnya memiliki berat 2,25 gram setelah direndam selama
beberapa menit menjadi 2,27 gram.
B.
Saran
Adapun saran saya adalah agar praktikan
meningkatkan ketelitian di dalam melakukan suatu pengamatan guna mencapai hasil
yang lebih maksimal serta memperhatikan setiap arahan yang diberikan oleh
asisten masing-masing agar praktikum dapat berjalan dengan lancar.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.
2009.iMBISIS. http://id.wikipedia.org. Blogspot. Imbibisi.html.
Diakses tanggal 12 Juni pukul 16.00 Wita.
Drajat,
Sasmitamihardja. 1996. Fisiologi Tumbuhan.
Universitas Negeri Makassar.
Makassar
Lakitan,
Benyamin. 1993. Dasar-Dasar Fisiologi
Tumbuhan. Rajagrafindo Persada.
Jakarta.
Siregar,
Arbaya. 2003. Fisiologi Tumbuhan.
Direktoral Jendral Pendidikan Tingkat
DEPDIKBUD. Bandung.
This entry was posted
on Minggu, 05 Mei 2013
at 05.24
and is filed under
Fisiologi Tumbuhan
. You can follow any responses to this entry through the
comments feed
.